Search This Blog

Saturday 21 October 2017

Cara menghitung arus Power Inverter DC to AC

                Inverter DC to AC merupakan sebuah alat untuk mengubah tegangan DC step up ke arus bolak balik AC, tegangan input biasanya 12 V/24 V DC ke 220 V AC. Inverter memiliki beberapa tipe ukuran berdasarkan output beban dalam satuan watt yaitu 100W/150W/300W/500W/1000W/1200W/1500W/2000W/2500W/3000W.


Power Inverter 1000 Watt 

               Jadi bila menggunakan Aki 12 V dengan inverter daya 1000 W  maka aki yang digunakan sebaiknya kapasitas 100 Ah atau 1/10 dari beban output max inverter yang digunakan

Contoh : 
Perhitungan arus yang digunakan oleh aki dan inverter 1000 W dengan efisiensi 96 % untuk menghidupkan lampu dengan daya 1000 W yaitu sebagai berikut :

Rumus :
Vin * Iin * efisiensi = Vout * Iout

Maka :

12 V * 86,80 A * 96 %  = 220 V * 4,54 A 
          1000 W              =     1000 W


             Dengan contoh perhitungan diatas secara teori tanpa menghitung penurunan kapasitas dari aki (aki baru & aki lama) bila menggunakan beban lampu 220 V dengan daya 1000 W maka arus yang mengalir pada aki 86,80 A dengan lama penggunaan selama 1 jam  aki akan habis.
          Sehingga kesimpulan yang dapat diambil dari teori diatas bahwa penggunaan inverter hanya untuk daya kecil saja seperti penggunaan lampu listrik, charger hp, kipas angin yang dapat digunakan sehari semalam pada saat terjadi pemadaman listrik dirumah.
 

Saturday 14 October 2017

kelebihan dan kekurangan water cooling CPU/GPU dengan HSF

                 Saat ini pihak produsen PC sudah banyak memproduksi water cooling menggunakan radiator sebagai cooling untuk prosessor CPU/GPU, sehingga penggunaan cooling untuk CPU/GPU bertambah variatif dalam pemilihan cooling antara water cooling dan heatsink fan (HSF).

Disini saya coba memberikan info penggunaan water cooling radiator untuk CPU/GPU pada PC 

Kelebihan water cooling radiator :
  • Ukuran dimensi lebih ringkas tidak makan banyak tempat di casing PC
  • Panas dari CPU/GPU bisa dapat langsung cepat dibuang ke luar casing PC
  • Berat lebih ringan dari HSF dengan TDP  yang sama
  • Bentuk lebih dinamis dan lebih elegan dari HSF
  • Water cooling compact menggunakan air coolant yang sama dipakai untuk kendaraan
  • Proses cooling lebih instan karena speed PWM fan akan langsung naik untuk membuang panas langsung ke luar casing PC
CPU Cooler 240 mm

Kekurangan water cooling radiator :
  • Air radiator harus dimonitor karena semakin lama digunakan maka air akan habis menguap akibat panas dari prosessor CPU/GPU
  • Water cooling radiator compact  tidak menggunakan tabung resevoir sehingga tidak dapat menambah air water cooling bila kurang akibat penguapan panas dari CPU/GPU
  • Speed pump harus dimonitor real time karena bila pompa water cooling rusak maka panas dari CPU/GPU tidak terbuang dan prosessor menjadi overheating
  • Harga rata-rata relatif lebih mahal dari HSF dengan TDP yang sama (tergantung merk)
  • Penggunaa water cooling lebih baik cari selang warna transparan atau ditambah flow meter agar kita tau ada aliran di water cooling 
 Kelebihan menggunakan HSF : 
  • Lebih aman pada saat fan rusak panas dari prosessor CPU/GPU masih dapat ditahan oleh heatsink (tergantung ukuran fisik heatsink)
  • Harga relatif lebih murah dari water cooling dengan (Thermal Design Power) TDP yang sama (tergantung merk)

HeatSink Fan 8 pipe dual fan with PWM

Kekurangan menggunakan HSF : 
  • Memiliki bentuk yang semakin besar dan berat untuk TDP tinggi sehingga PCB mainboard akan terbebani oleh HSF
  • Untuk HSF yang berukuran besar terkadang pemasangan sedikit mengganggu dengan tinggi yang berakibat casing PC tidak bisa ditutup dan lebarnya mengganggu slot untuk RAM pada saat RAM dipasang full slot
  • Panas yang keluar dari Heatsink tidak langsung dibuang ke luar casing PC sehingga cooling lebih lambat dari water cooling.

Tuesday 10 October 2017

Rumus menghitung arus pada Inverter DC to DC step up dan step down

               Inverter dc to dc merupakan sebuah rangkaian elektronika menggunakan IC regulator yang berfungsi untuk menaikkan/menurunkan tegangan (step up/step down), rangkaian ini dikemas dengan ukuran compact sehingga sangat praktis dalam penggunan untuk inverter dc to dc serta memiliki efisiensi yang tinggi sekita 90-94 % tergantung load/beban
Modul inverter dc to dc


Adapun rumus untuk menghitung inverter dc to dc adalah sebagai berikut :

( Vin * Iin * efisiensi ) = ( Vout * Iout )

              Inverter dc to dc memiliki batas maksimum arus dc yang bisa digunakan tergantung jenis IC power yang digunakan, semakin besar arus yang mengalir maka IC power harus menggunakan heatsink untuk pendinginan

Contoh :
Inverter dc to dc step down seperti berikut :

tegangan input 12 V
efisiensi inverter 93 %
beban yang digunakan 5 V  dan 1,2 A
maka:

( Vin * Iin * efisiensi ) = ( Vout * Iout )


12V * 0,54 A * 93 %   = 5 V * 1,2 A 
         6 watt          =   6 watt

Untuk Inverter dc to dc step up seperti berikut :

beban yang digunakan 12 V dan 1 A
maka :

5 V * 2,58 A * 93 %   =  12 V * 1 A

       12 watt          =   12 watt

             Sehingga kesimpulannya adalah arus dan tegangan akan menyesuaikan load/beban yang dihitung dalam satuan watt/jam, sehingga untuk menggunakan battery dapat disesuaikan dengan beban dan arus yang mengalir pada suatu rangkaian yang akan dibuat menggunakan inverter baik itu step up dan step down.

Prinsip kerja dan fungsi voltage stabilizer untuk aki

           Voltage stabilizer merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik sementara pada aki mobil/motor,disini saya akan coba memberikan sedikit informasi fungsi dan manfaat dari voltage stabilizer yaitu sebagai berikut :
  • Voltage stabilizer merupakan suatu komponen elektronika yang isinya terdiri dari beberapa kapasitor elco yang disusun paralel, untuk kapasitor elco sendiri memiliki spesifikasi voltage dan kapasitas muatan yang dapat disimpan dengan satuan farad (microF)
  • Voltage stabilizer akan sangat baik digunakan untuk kendaraan mobil/motor yang aki kendaraan sudah digunakan diatas 2 tahun
  • Aki mobil/motor digunakan atau tidak kapasitasnya akan menurun seiring waktu berjalan, rata-rata penggunaan 2-3 tahun sudah ganti
  • Aki kendaraan merupakan tempat discharge/charge dengan arus yang besar dari altenator setiap kendaraan digunakan
  • Pada saat pertama kali mobil/motor distater maka arus dari aki keluar sangat besar untuk menyalakan mesin setelah mesin beroperasi aki akan langsung dicharge kembali oleh altenator, kejadian ini terus berulang-ulang sampai pada saat mobil/motor tidak bisa distater lagi
  • Pada saat kondisi seperti inilah aki terkadang kita katakan habis/soak padahal kapasitas aki masih  rata-rata 70-80 %,akan tetapi untuk penggunaan dengan arus besar maka aki tidak mampu mensupply arus besar ke dinamo stater
  • Sehingga peran dari voltage stabilizer inilah yang berfungsi untuk menambah kapasitas aki yang 20 %hilang kembali menjadi seolah-olah 100 % sehingga altenator tidak bekerja extra untuk mencharge aki karena kapasitasnya seolah-olah sudah kembali 100% seperti baru pada saat diukur dengan battery analyzer.
Voltage Stabilizer Aki


ILUSTRASI
           kapasitas aki :

AKI 99 % + supply arus dari altenator 1 %                  =  100 % (Aki baru)
AKI 80%  + supply arus dari alternator 20 %               = 100 % (penggunaan aki 2-3 tahun)
AKI 80 % +  muatan arus dr Voltage stabilizer 20 %   = 100 % (aki kembali seolah-olah 100 %)

Bahan utama voltage stabilizer Kapasitor Elco

             Pada saat kapasitas aki menurun voltage stabilizer yang menaikkan tegangan aki dari muatan yang disimpan sementara oleh kapasitor elco sehingga altenator tidak mencharge terlalu banyak maka bahan bakar tidak boros, begitupun pada saat stater mobil/motor membutuhkan arus yang besar maka tegangan/arus disupply dari aki dan voltage stabilizer lalu mesin bisa menyala sehingga aki tidak tekor


Contoh fungsi aplikasi kapasitor elco pada power supply

KESIMPULAN

             Voltage stabilizer akan sangat cocok digunakan untuk kendaraan yang masa pakai aki sudah diatas 1,5 tahun dan maksimum penggunaan aki 4 tahun harus diganti karena voltage stabilizer tidak mampu lagi membantu supply arus besar untuk stater serta membuat kinerja altenator lebih berat untuk mencharger selama kendaraan digunakan yang membuat bahan bakar menjadi boros.

Monday 9 October 2017

Pengunaan Peltier untuk cooling CPU dan GPU

             Dulu waktu saya mengenal peltier yang terpikir adalah langsung membuat water cooling dengan media peltier,tetapi setelah saya cari info kesana kemari saya baru mendapatkan kelemahan peltier yang tidak bisa digunakan untuk mendinginkan secara instan berikut saya coba simpulkan inti dari penggunaan peltier sebagai pendingin :
  • Delta T peltier max 70 C sehingga bila kita mendinginkan sisi panas menggunakan heatsink temp sekitar 70 C maka sisi dingin temperaturnya adalah 0 C (Peltier di test tanpa beban)
  • Peltier dapat digunakan untuk mendinginkan air tetapi dalam waktu yang lama karena peltier memiliki tingkat efisiensi yang rendah
  • Arus DC yang digunakan peltier lumayan besar tergantung tipe peltier, untuk arus peltier yang standar dipasaran adalah 5 A dengan kode TEC 12705 belum lagi penggunaan untuk 4 peltier sehingga membutuhkan power supply DC yang mampu supply arus 30 A
  • Membutuhkan power supply dengan ampere yang besar min 6 A 12 V
  • Bila beban yang digunakan untuk didinginkan terlalu besar maka peltier akan kehilangan daya sehingga dua sisi peltier menjadi panas karena kelebihan beban/load
  • Membutuhkan media heatsink yang lumayan besar untuk mecover panas yang ditimbulkan oleh peltier dan tingkat panas yang dihasilkan lumayan instan
  • Untuk proses pendinginan menggunakan peltier tidak bisa instan sehingga tidak cocok digunakan sebagai pendingin CPU/GPU karena panas yang dikeluarkan oleh CPU/GPU lebih cepat ketimbang peltier.

Peltier 12 V 5 A   

Kode dari peltier terbagi beberapa macam sesuai kapasitas arusnya yaitu sebagai berikut :
  • Peltier dengan kode TEC 12703 dengan arus maksimum 3 A 
  • Peltier dengan kode TEC 12705 dengan arus maksimum 5 A  
  • Peltier dengan kode TEC 12706 dengan arus maksimum 6 A
  • Peltier dengan kode TEC 12708 dengan arus maksimum 8 A
  • Peltier dengan kode TEC 12710 dengan arus maksimum 10 A
  • Peltier dengan kode TEC 12715 dengan arus maksimum 15 A dll.
      
      Untuk kode TEC adalah singkatan dari Thermo Electric Cooler dan peltier juga ada yang bertipe TEG singkatan dari Thermo Electric Generator fungsinya kurang lebih sama dengan TEC cuma TEG lebih cenderung berfungsi sebagai generator yaitu merubah panas yang diberikan salah satu sisi peltier kemudian menjadi output tegangan DC

      Adapun manfaat dari penggunaan peltier sebagai media pendingin adalah sebagai berikut :
  • Peltier sangat cocok untuk digunakan sebagai water dispenser air galon karena media yang dinginkan air hanya 1 liter dengan waktu yang lama sehingga air bisa turun temp ke 15 C sebelum diambil untuk diminum 
  • Daya yang digunakan oleh peltier kalau dibandingkan dengan kompressor dispenser jauh lebih hemat,dengan konsumsi daya 60 W (peltier 12705) vs kompressor 175 watt, temp air yang didinginkan dari peltier sekitar 10-15 C 
  • Peltier sangat cocok digunakan sebagai chiller akuarium yang mana dapat menurunkan temp air untuk ikan dengan waktu yang lama/bertahap.

Friday 6 October 2017

Kelebihan dan kekurangan powerbank

              Powerbank yang dijual saat ini dipasaran rata-rata menggunakan inverter step up yaitu tegangan dari battery 3,7 V dinaikkan ke 5 V standar USB, sehingga misalnya sebuah powerbank tertulis capacity 12.000 maH, maka :

Powerbank
konversi dari penggunaan inverter step up :
3,7 V/5 V *12.000 maH = 8880 maH


kemudian efisiensi dari powerbank biasanya sekitar 80 - 90 % maka kita ambil rata-rata di 85 % sehingga hitunganya menjadi :
8880 maH * 85 % = 7548 maH


Sehingga sebuah powerbank dengan real capacity 12.000 maH kapasitasnya total adalah 7548 maH yang bisa di penuhi untuk mencharge smartphone setelah itu powerbank akan low voltage maka inverter step up powerbank akan langsung cut off

Untuk saat ini mesin pada powerbank rata-rata spesifikasinya yaitu sebagai berikut :

input charging : 5 V/ 1 A (Real max sekitar 0,89 A)
output             : 5 V/ 1 A (Real max sekitar 0,89 A)
                         5 V/ 2,1 A (Real max sekitar 1,5 A)

Chip PCB Powerbank

             Dalam dunia elektronika setiap port masukan dan keluaran dari sebuah papan PCB masing-masing memiliki spesifikasi sehingga bisa saja powerbank mampu mengalirkan arus maksimum tetapi smartphone hanya dapat menerima input minimum

contoh : 
              Spesifikasi powerbank output 2,1 A (Rate 1,5 A) dipasang pada smartphone biasa yang input maksimumnya 1 A maka charging smartphone arus akan mengikuti arus yang terkecil yang mampu dilewatinya yaitu 0,89 A (arus real dari IC power smartphone 1 A)
        Smartphone dengan label fast charging 2.0 mampu menerima arus sampai max 1,4 A dengan charger smartphone original 2A (rata-rata arus charging 1,2 A), IC power output dari powerbank inilah yang biasanya sumber masalah kualitasnya rendah sehingga charging biasanya lebih lama dari charger listrik original dikarenakan arus dan tegangan yang dikeluarkan tidak stabil, maka dari itu gunakanlah powerbank yang kualitas inverter yang bagus ketimbang kapasitas battery yang besar


Powerbank dengan Quick Charging 3.0

             Sehingga inti dari kecepatan pengisian charging tergantung dari kualitas IC inverter dari powerbank tersebut dan juga spesifikasi IC Power dari smartphone, untuk saat ini kualitas smartphone sudah memiliki input charging yang tinggi maka dari itu gunakanlah powerbank yang berkualitas dengan label Quick Charging 3.0 sehingga kecepatan arus pengisian bisa sesuai dan efisien waktu.